Limboro, 27 Juli 2025 – Lebih dari satu dekade hancur, Bendung Uwenja kembali hadir dengan harapan baru melalui inisiasi program kerja tim KKN-PPM UGM kolaborasi KKN Tematik UNTAD kerjasama dengan Badan Wilayah Sungai serta masyarakat. 

Pembangunan bendung yang dilaksanakan sejak 27 Juli hingga 2 Agustus 2025 ini menjadi salah satu program kerja utama dalam rangka pengabdian masyarakat oleh kedua universitas tersebut. Proyek ini muncul sebagai respons atas kebutuhan mendesak warga, khususnya para petani, yang kesulitan mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah akibat kerusakan bendung lama selama lebih dari 14 tahun.

Bendung Uwenja sendiri merupakan bangunan melintang di aliran sungai yang berfungsi untuk menaikkan tinggi muka air agar dapat dialirkan ke jaringan irigasi. “Bangunan ini dibangun menggunakan material bronjong dan pasangan batu kali, dengan ketinggian mencapai 1,5 meter” Ujar Yoga, mahasiswa KKN dari UNTAD sekaligus penanggung jawab program kerja pembangunan bendung.

"Bendung ini dirancang untuk masa layanan jangka pendek selama lima tahun sebagai solusi cepat terhadap kebutuhan mendesak masyarakat. Mengingat urgensi permasalahan irigasi yang dihadapi para petani, pembangunan dilakukan dengan pendekatan responsif dan efisien. Ke depannya, direncanakan akan dibangun bendung yang lebih proper dan bersifat permanen guna menjamin keberlanjutan sistem pengairan di Desa Limboro" Imbuh Addien, mahasiswa KKN UGM yang juga penanggung jawab program.

Kehadiran Bendung Uwenja yang baru diharapkan dapat mengembalikan produktivitas pertanian warga serta menjadi simbol kolaborasi yang nyata antara dunia akademik dan masyarakat. Proyek ini juga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masyarakat dan kepedulian pemerintah setempat masih menjadi kekuatan utama dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat desa.

Pemerintah desa dan warga menyambut baik inisiatif ini, mengingat bendung tersebut memegang peranan vital dalam sistem pertanian mereka. Dengan selesainya pembangunan Bendung Uwenja, masyarakat Desa Limboro kini kembali memiliki akses air untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan mereka.

Penulis: Mufti Aida (UGM), Yoga Pramodia (UNTAD)